BAB I
PENDAHULUAN
Spanyol diduduki umat Islam pada zaman
Khalifah Al-Walid (705-715 M), salah seorang Khalifah dari bani Umayah yang
berpusat di Damaskus. Sebelum penaklukan Spanyol, Umat Islam telah menguasai
Afrika utara dan menjadikannya sebagaisalah satu provinsi dari dinasti Bani
Umayah.
Dalam proses penaklukan spanyol
terdapat tiga pahlawan islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin
satuan-satuan pasukan kesana. Mereka adalah: Tharif ibn Malik, Thariq ibn
Ziyad, dan Musa ibn Nushair.
Dalam masa lebih dari tujuh abad
kekuasaan Islam di Spanyol, umat Islam telah mencapai kejayaannya di sana.
Banyak prestasi yang mereka peroleh, bahkan pengaruhnya membawa Eropa, dan
kemudian dunia, kepada kemajuan yang lebih kompleks.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam masa lebih dari tujuh abad
kekuasaan Islam di Spanyol, umat Islam telah mencapai kejayaannya di sana.
Banyak prestasi dan kemajuan-kemajuan dalam berbagai bidang yang mereka peroleh
pada masa itu, Antara Lain:
- Bidang Ilmu Pengetahuan dan Filsafat.
Ketika Islam berjaya di Andalusia,
ilmu pengetahuan dan filsafat mengalami perkembangan yang cukup pesat. Ketika
Islam lahir, sebagai agama pemersatu dan agama peradaban, bangsa Yunani sedang
tenggelam dalam kekuasaan pemerintah yang kejam, sedang dunia Islam mulai
menyingsingkan fajar kebebasan, terutama bagi berkembangnya ilmu pengetahuan.
Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan oleh penguasa
Muslim ketika itu, sehingga para ilmuwan dan filsof kenamaan banyak lahir di
dunia Islam, seperti Ibnu Hazm dengan karyanya al-Milal wa al-Nihal, Abu bakr
Muhamad Ibnu Al-Asyik (wafat 1138) yang dikenal Ibnu Bajah, Abu Bakar Ibnu
Thufael (wafat 1185) yang dikenal dengan bukunya yang berjudul “Hay bin
Yaqdzan”, Ibnu Rusyd (1126 – 1198 M) yang dikenal dengan sebutan Averous,
karyanya antara lain Tuhafut al-Tuhafut.
Islam di Spanyol telah mencatat
satu lembaran budaya yang sangat brilian dalam bentangan sejarah Islam. Ia
berperan sebagai jembatan penyeberangan yang dilalui ilmu pengetahuan
Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12. Minat terhadap filsafat dan ilmu
pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M selama pemerintahan penguasa
Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn Abdurrahman (832-886 M).
Atas inisiatif al-Hakam (961-976 M),
karya-karya ilmiah dan filosofis diimpor dari Timur dalam jumlah besar,
sehingga Cordova dengan perpustakaan dan universitas-universitasnya mampu
menyaingi Baghdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan di dunia Islam. Apa yang
dilakukan oleh para pemimpin dinasti Bani Umayyah di Spanyol ini merupakan
persiapan untuk melahirkan filosof-filosof besar pada masa sesudahnya.
Tokoh utama pertama dalam sejarah
filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad ibn al-Sayigh yang lebih dikenal
dengan Ibn Bajjah. Dilahirkan di Saragosa, ia pindah ke Sevilla dan Granada.
Meninggal karena keracunan di Fez tahun 1138 M dalam usia yang masih muda.
Seperti al-Farabi dan Ibn Sina di Timur, masalah yang dikemukakannya bersifat
etis dan eskatologis. Magnum opusnya adalah Tadbir al-Mutawahhid.
Tokoh utama kedua adalah Abu Bakr
ibn Thufail, penduduk asli Wadi Asy, sebuah dusun kecil di sebelah timur
Granada dan wafat pada usia lanjut tahun 1185 M. Ia banyak menulis masalah
kedokteran, astronomi dan filsafat. Karya filsafatnya yang sangat terkenal
adalah Hay ibn Yaqzhan.
Bagian akhir abad ke-12 M menjadi
saksi munculnya seorang pengikut Aristoteles yang terbesar di gelanggang
filsafat dalam Islam, yaitu Ibn Rusyd dari Cordova. Ia lahir tahun 1126 M dan
meninggal tahun 1198 M. Ciri khasnya adalah kecermatan dalam menafsirkan
naskah-naskah Aristoteles dan kehati-hatian dalam menggeluti masalah-masalah
menahun tentang keserasian filsafat dan agama. Dia juga ahli fiqh dengan
karyanya Bidayah al- Mujtahid.
- Bidang Geografi dan Sains.
Ilmuwan di bidang geografi lahirlah
nama Ibnu Jubair, seorang pengarang buku berjudul “Perlawatan ke negeri-negeri
Islam”, Abu Hamid Al-Hazim dan Abu Ubaid Al-Bakry.
IImu-ilmu kedokteran, musik,
matematika, astronomi, kimia dan lain-lain juga berkembang dengan baik. Abbas
ibn Famas termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Ialah orang pertama yang
menemukan pembuatan kaca dari batu. Ibrahim ibn Yahya al-Naqqash terkenal dalam
ilmu astronomi. Ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan
menentukan berapa lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong modern yang dapat
menentukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang. Ahmad ibn Ibas dari
Cordova adalah ahli dalam bidang obat-obatan. Umm al-Hasan bint Abi Ja’far dan
saudara perempuan al-Hafidz adalah dua orang ahli kedokteran dari kalangan
wanita.
Dalam bidang sejarah dan geografi,
wilayah Islam bagian barat melahirkan banyak pemikir terkenal, Ibn Jubair dari
Valencia (1145-1228 M) menulis tentang negeri-negeri muslim Mediterania dan
Sicilia dan Ibn Batuthah dari Tangier (1304-1377 M) mencapai Samudera Pasai dan
Cina. Ibn al-Khatib (1317-1374 M) menyusun riwayat Granada, sedangkan Ibn
Khaldun dari Tunis adalah perumus filsafat sejarah. Semua sejarawan di atas
bertempat tinggal di Spanyol, yang kemudian pindah ke Afrika. Itulah sebagian
nama-nama besar dalam bidang sains.
- Bidang Sejarah dan Sosiologi.
Ilmu sejarah dan sosiologi juga
berkembang pesat di Andalusia semasa pemerintahan Islam. Ahli sejarah dan
sosiologi yang menjadi peletak dasar teori-teori sejarah dan sosiologi banyak
bermunculan pada masa ini. Mereka antara lain; Ibnu Hazm dengan karyanya
Jamharah al-Ahsab dan Rasail fi Fadl Ahlal Andalus, Ibnu Batutah (1304 – 1374)
seorang sejarawan yangpernah berkunjung ke Indonesia dan Asia Tenggara, Ibnu
Jubair dari Valencia (1145 – 1228 M) seorang ahli sejarah dan geografi yang
menulis sejarah negeri-negeri muslim Mediterania dan Cicilia, Ibnu Khaldun dari
Tunis, seorang ahli filsafat sejarah yang terkenal dengan bukunya Mukaddimah.
- Bidang Agama dan Hukum Islam.
Bidang ilmu-ilmu Islam juga turut
berkembang pesat di Andalusia, yang pada akhirnya melahirkan tokoh-tokoh yang
berkompeten di bidang ini, antara lain Ibnu Rusyd yang terkenal dengan
karyanya; Bidayat al-Mujtahid Wa Nihayah al-Mukhtashid, dan Ibnu Hazm yang
terkenal dengan karyanya; Al-Ahkam fi Ushul al-Ahkam, dan sebagainya.
Dalam bidang fiqh, Spanyol Islam
dikenal sebagai penganut mazhab Maliki. Yang memperkenalkan mazhab ini di sana
adalah Ziad ibn Abdurrahman. Perkembangan selanjutnya ditentukan oleh Ibn Yahya
yang menjadi Qadhi pada masa Hisyam Ibn Abdurrahman. Ahli-ahli Fiqh lainnya
diantaranya adalah Abu Bakr ibn al-Quthiyah, Munzir Ibn Sa’id al-Baluthi dan
Ibn Hazm yang terkenal.
- Bidang Music dan Kesenian.
Tokoh yang terkenal pada masa ini
di bidang musik dan seni suara adalah Al-hasan bin Nafi’ yang dijuluki Zaryab,
ia adalah seorang seniman yang terkenal di zamannya. Setiap kali diselenggarkan
pertemuan dan jamuan, Zaryab selalu tampil mempertunjukkan kebolehannya. Ia
juga terkenal sebagai penggubah lagu. Ilmu yang dimiliknya itu diturunkan
kepada anak-anaknya baik pria maupun wanita, dan juga kepada budak-budak,
sehingga kemasyhurannya tersebar luas.
- Bidang Bahasa dan Sastra.
Di bidang bahasa dan sastra, bahas
Arab merupakan bahasa administrasi bagi pemerintahan Islam Spanyol. Hal itu
dapat diterima oleh orang-orang Islam dan muslim di negeri itu termasuk
penduduk asli. Di antara tokoh yang terkenal pada masa itu adalah Ibn Malik
pengarang kitab “Alfiyah”, Ibn Khuru, Ibn Al-Haj, Abu Ali
al-Isybili, Abu al-Hasan Ibn Usfur, dan Abu Hayyan al-Ghamathi dan
sebagainya, sedangkan tokoh sastranya antara lain Ibn Abdi Rabah dengan bukunya
Al-Iqd al-Farid, Ibn Basam dengan bukunya Al-Dzakirah fi Miahasin al-Jazirah,
dan Al-Fath Ibn al-Haqan dengan karangannya Al-Qalaid.
- Bidang Pembangunan Fisik.
Pemerintahan Islam di Andalusia
juga mengembangkan dan membangun beberapa lembaga berikut sarana dan
prasarananya, misalnya membangun tropong bintang di Cordova, membangun pasar
dan jembatan, melakukan upaya pengendalian banjir dan penyimpanan air hujan,
membangun sistem irigasi hidrolik dengan menggunakan roda air (water wheel),
memperkenalkan tanaman padi dan jeruk, dan mendirikan pabrik-pabrik tekstil,
kulit, logam, dan lainnya.
Aspek-aspek pembangunan fisik yang
mendapat perhatian ummat Islam sangat banyak. Dalam perdagangan, jalan-jalan
dan pasar-pasar dibangun. Bidang pertanian demikian juga. Sistem irigasi baru
diperkenalkan kepada masyarakat Spanyol yang tidak mengenal sebelumnya.
Dam-dam, kanal-kanal, saluran sekunder, tersier, dan jembatan-jembatan air
didirikan. Tempat-tempat yang tinggi, dengan begitu, juga mendapat jatah air.
Orang-orang Arab memperkenalkan
pengaturan hidrolik untuk tujuan irigasi. Kalau dam digunakan untuk mengecek
curah air, waduk (kolam) dibuat untuk konservasi (penyimpanan air). Pengaturan
hydrolik itu dibangun dengan memperkenalkan roda air (water wheel) asal Persia
yang dinamakan naurah (Spanyol: Noria). Disamping itu, orang-orang Islam juga
memperkenalkan pertanian padi, perkebunan jeruk, kebun-kebun dan taman-taman.
Industri, disamping pertanian dan perdagangan, juga merupakan tulang punggung
ekonomi Spanyol Islam. Diantaranya adalah tekstil, kayu, kulit, logam, dan
industri barang-barang tembikar. Namun demikian, pembangunan-pembangunan fisik
yang paling menonjol adalah pembangunan gedung-gedung, seperti pembangunan
kota, istana, masjid, pemukiman, dan taman-taman. Diantara pembangunan yang
megah adalah masjid Cordova, kota al-Zahra, Istana Ja’fariyah di Saragosa,
tembok Toledo, istana al-Makmun, masjid Seville, dan istana al-Hamra di
Granada.
- Cordova
Cordova adalah ibu kota Spanyol
sebelum Islam, yang kemudian diambil alih oleh Bani Umayyah. Oleh penguasa
muslim, kota ini dibangun dan diperindah. Jembatan besar dibangun di atas
sungai yang mengalir di tengah kota. Taman-taman dibangun untuk menghiasi ibu
kota Spanyol Islam itu. Pohon-pohon dan bunga-bunga diimpor dari Timur. Di
seputar ibu kota berdiri istana-istana yang megah yang semakin mempercantik
pemandangan, setiap istana dan taman diberi nama tersendiri dan di puncaknya
terpancang istana Damsik. Diantara kebanggaan kota Cordova lainnya adalah
masjid Cordova. Menurut ibn al-Dala’i, terdapat 491 masjid di sana. Disamping
itu, ciri khusus kota-kota Islam adalah adanya tempat-tempat pemandian. Di
Cordova saja terdapat sekitar 900 pemandian. Di sekitarnya berdiri
perkampungan-perkampungan yang indah. Karena air sungai tak dapat diminum,
penguasa muslim mendirikan saluran air dari pegunungan yang panjangnya 80 Km.
- Granada
Granada adalah tempat pertahanan
terakhir ummat Islam di Spanyol. Di sana berkumpul sisa-sisa kekuatan Arab dan
pemikir Islam. Posisi Cordova diambil alih oleh Granada di masa-masa akhir
kekuasaan Islam di Spanyol. Arsitektur-arsitektur bangunannya terkenal di
seluruh Eropa. Istana al-Hamra yang indah dan megah adalah pusat dan puncak
ketinggian arsitektur Spanyol Islam. Istana itu dikelilingi taman-taman yang
tidak kalah indahnya. Kisah tentang kemajuan pembangunan fisik ini masih bisa
diperpanjang dengan kota dan istana al-Zahra, istana al-Gazar, menara Girilda
dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Syalabi, Ahmad, Mausu’at al-Tarikh al-islami wa al-Hadharat
al-Islamiyah, (kairo, MaktabahAl-Nahdhan Al-Mishriyah,1974)
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, (Jakarta, Rajawali
pers, 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar