Kamis, 05 Januari 2012

Sinonim Dalam Bahasa Arab

1.      Sinonim  ( الترادف).
         Secara etimologi, istilah sinonim (Bahasa Indonesia) diambil dari bahasa inggris yaitu ‘synonymy’. Kata ‘synonymy’ sendiri berasal dari bahasa yunani kuno, yaitu ‘onoma’ yang berarti nama dan ‘syn’ yang berarti dengan.[1] Dengan kata lain, sinonim ialah: satu kata beragam makna atau beragam kata satu makna. Contoh, kata tanggal untuk menunjukkan hari atau lepas dan kata stop, singgah dan mampir untuk menunjukkan makna berhenti.
         Sedangkan secara terminology, Kridalaksana menyebutkan, sinonim adalah “Bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk lain, kesamaan itu berlaku bagi kata, kelompok kata, atau kalimat, walaupun umumnya yang dianggap sinonim hanyalah kata-kata saja”. Dalam bahasa Indonesia kita mengenal istilah mati, mampus, wafat dan meninggal, kesemuanya adalah kata-kata yang bersinonim antara satu sama lain.[2]

         Sinonim digunakan untuk menyatakan sameness of meaning  ‘kesamaan arti’. Hal tersebut dilihat dari kenyataan bahwa para penyusun kamus menunjukkan sejumlah perangkat kata yang memiliki makna sama; semua bersifat sinonim, atau satu sama lain sama makna, atau hubungan diantara kata-kata yang mirip (dianggap mirip) maknanya. Dengan demikian kita dapat mencari makna, Misal; kata pandai bersinonim dengan cerdas dan pintar; ringan bersinonim dengan enteng; lafal bersinonim dengan ucapan; kotor bersinonim dengan noda, dst.[3]
          Menurut soedjito, Sinonim ialah: dua kata atau lebih yang maknanya sama atau hamper sama (mirip). Sinonim itu terdapat pada tataran kalimat, frase, kata, dan morfem (Verhar, 1977:132).[4]

          Dalam bahasa arab, sinonim disebut dengan الترادف , Defenisinya adalah:[5]      
 الترادف : هو عبارة عن وجود كلمتين فاكثر لها دلالة واحدة
          Sinonim (Al-Taraduf) adalah dua kata atau lebih yang maknanya kurang lebih sama. Dikatakan “kurang lebih” karena memang, tidak akan ada dua kata berlainan yang maknanya persis sama.
          Sedangkan menurut Ya’qub, الترادف Ialah:
ماختلف لفظه واتفق معناه, او هو اطلاق عدة كلمات علي مدلول واحد     
Artinya: “Berbeda arti pada satu lafas, Atau Beragam lafas tapi satu makna”.
          Menurut Umar:
الترادف و هو ان يدل اكثر من لفظ علي معني واحد
Artinya: “sinonim adalah banyak lafaz tapi satu arti”.[6]
    Meski dengan ungkapan yang berbeda, namun hakikat dan tujuan ketiga defenisi diatas adalah sama, Misalnya: kata الاسد dan     الاسامةyang menunjukkan satu arti yaitu: “Binatang Buas”.   
         Sinonim dalam bahasa arab, terjadi karena beberapa factor, Wafi menyimpulkan sebagai berikut:[7]
·         Karena bahasa arab (Bahasa Quraish) sangat terbuka dengan respon terhadap  beberapa dialeg-dialeg bahasa Arab disekitarnya. Dengan demikian, bahasa Arab banyak menyerap kosa-kata dialek lain yang maknanya juga sama.
·         Karena beberapa penyusun kamus bahasa arab tidak melakukan seleksi yang ketat dalam menulis kosa kata bahasa Arab. Oleh karena itu, banyak kosa kata bahasa lain, khususnya bahasa-bahasa rumpun semit masuk kedalam bahasa Arab yang artinya sama.
·         Pada hakekatnya beberapa kata yang dianggap bersinonim itu memiliki arti khusus. Namun karena ditemukan adanya kesamaan maka disebut bersinonim. Seperti kata جلس dan قعد , keduanya berarti ‘duduk’. Tapi pada hakikatnya kata جلس berarti ‘duduk dari berdiri’. Sementara قعد  berarti ‘duduk dari berbaring’.


          [1] Fatimah Djajasudarma, semantic 1 pengantar kea rah ilmu makna, (Bandung: Eresco, 1993), Cet. 1, h. 42.
          [2] Sahkholid Nasution, Pengantar Linguistik analisis teori-teori linguistic dalam bahasa arab, (Medan: IAIN PRESS, 2010) h. 138
          [3] Fatimah Djajasudarma, semantic 1 pengantar kea rah ilmu makna, (Bandung: Eresco, 1993), Cet. 1, h. 36
          [4] Soedjito, Sinonim, (Bandung: CV. Sinar Baru,1989) Cet. 1, h. 1
          [5] Taufiqurrochman, Leksikologi Bahasa Arab, (Malang: UIN – Malang press, 2008) h. 73.
          [6] Sahkholid Nasution, Op.Cit, h. 138-139.
          [7] Sahkholid Nasution, Pengantar Linguistik analisis teori-teori linguistic dalam bahasa arab, (Meda: IAIN PRESS, 2010) h. 139-140.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar