Dear Mantan !
Sa’at Q putuskan tuk meninggalkanmu, sesungguh’a relung kosong
dihati masih meminta tuk kau tempati kembali, namun Q coba melawan dengan
mengunci pintu hati ku, aQ hanya tak ingin kau kembali mempermainkanQ, karna
itu menyakitkan !
Sulit melepasmu, namun teramat sakit memilikimu, aQ hanya b’harap
dengan perpisahan kau kan
tau betapa kehadiranku takkan bisa tergantikan.
Namun akhir’a, aQ harus berjuang melawan rindu, menahan rindu kepada
orang yg bahkan t’lah berkali-kali menyakitiku. Ya, aku bahkan masih bias
merindukanmu dibalik luka,
ini gila !
aQ terluka merindukanmu, hatiku masih saja terus merindumu, dan aQ
tak tau akan sampai kapan terus merindukanmu.
aQ mengingatmu, Ya, aQ masih saja mengingatmu, ma’afkan aku untuk
itu, aQ bukan’a belum merelakanmu, aQ hanya belum terbiasa tanpamu. Butuh waktu
! aQ hanya butuh waktu. jika waktu’pun tak mampu membunuh rasaku, semoga Ia
dapat menyembunyikan’a.
Entah mengapa Tuhan mempetemu’kan Kita? Mungkin Ia
ingin mengajarkanku tentang patah hati dan rasa sakit, dan darimu, aQ t’lah
betapa tau sakit’a patah hati. Memang salahku berani mencintaimu meski tau akan
terluka, Namun itu semua karna aQ mengerti,
Cinta tak selamanya tentang kebahagia’an…!!!!
aQ bahagia pernah mengenalmu, menjadi bagian dari hidupmu,walau itu
hanya sesaat, karena kini aku tak lebih dari sekedar masa lalumu. Izinkan aku
menyimpan kenangan kita, karna jika aku menguburnya aku takut dihantui olehnya.
Terima Kasih untuk banyak hal yg t’lah Kau ajarkan, Kau ajarkan aku merindu,
Luka dan bertahan tapi Kau tak ajarkan aku satu hal, yaitu cara untuk
melupakanmu, agar aku tak terus-terusan mengenangmu saat Kita tak lagi bersama.
Sebenarnya bukan kehilanganmu yg membuat luka, tapi lebih pada Cinta yg
t’lanjur ku percaya. Dan bila suatu sa’at kau temukan penggantiku, sisakan
sedikit ruang dihatimu untuk kenangan Kita.
Dan kini, biarkan aku sendiri bersama lukaku, memeluk rindu, menahan
sakit dan air mata.
Tak perlu cemaskan ku, aku tak benar-benar sendiri ketika Kau pergi,
karna dengan ‘kesepian’ aku telah bersahabat baik.
Dan pada akhirnya, aku berterima kasih atas luka yg Kau goreskan,
karena padanya aku akan belajar menikmati kepedihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar